Harga Emas Merosot, Bisa Diborong, nih!
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB).
Emas berbalik melemah dari kenaikan sesi sebelumnya karena data ekonomi menunjukkan inflasi berlanjut di Amerika Serikat.
Investor menghindari taruhan besar menjelang data inflasi utama minggu ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, tergelincir USD 8,50 atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada USD 1.677,50 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.685,10 dan terendah sesi di USD 1.668,00 per ounce.
Emas berjangka terangkat USD 10,80 atau 0,64 persen menjadi USD 1.686,00 pada Selasa (11/10), setelah anjlok USD 34,10 atau 1,99 persen menjadi USD 1.675,20 pada Senin (10/10).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Rabu (12/10) bahwa indeks harga produsen (IHP), ukuran harga yang diperoleh bisnis AS untuk barang dan jasa yang mereka hasilkan, meningkat 0,4 persen pada September, lebih tinggi dari perkiraan pasar untuk kenaikan 0,2 persen.
Data inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi memperkuat ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve akan terus secara agresif menaikkan suku bunga, sehingga meredam emas.
Tak lama setelah lantai perdagangan emas ditutup, risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dirilis. Risalah menunjukkan sedikit bukti inflasi turun.
Harga emas merosot pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) dari kenaikan sesi sebelumnya
- Pencurian 50 Gram Emas di Mes Karyawan Jakpus, Polisi Periksa 3 Orang
- Harga Emas Antam Hari Ini 8 Januari Naik, Berikut Daftarnya
- Harga Emas Antam Hari Ini 7 Januari 2025 Turun Tipis, Berikut Daftarnya
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Harga Emas Antam Hari Ini 6 Januari Stabil, Berikut Daftarnya
- Mendagri Jadikan Kota Tangerang Sampel Monitoring Inflasi Nasional