Harga Emas Naik Lagi, Bun!
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan bertengger di atas level psikologis USD 1.800 per ounce.
Emas menguat di tengah koreksi harga setelah anjlok di sesi sebelumnya karena Federal Reserve (Fed) menaikkan suku bunga.
Kendati demikian, bank sentral Amerika Serikat itu memberikan nada lebih hawkish dengan mengisyaratkan lebih banyak kenaikan suku bunga akan datang.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD 12,4 atau 0,69 persen menjadi ditutup pada USD 1.800,20 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di USD 1.804,20 dan terendah di USD 1.783,90 dan turun 0,6 persen untuk minggu ini.
Harga emas berjangka anjlok USD 30,90 atau 1,7 persen menjadi USD 1.787,80 pada Kamis (15/12), setelah jatuh USD 6,80 atau 0,37 persen menjadi USD 1.818,70 pada Rabu (14/12).
Emas menemukan dukungan tambahan karena data ekonomi yang dirilis Jumat (16/12/2022) mengecewakan.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur AS dari S&P Global berada di 46,2 pada Desember, turun dari 47,7 pada bulan sebelumnya, menandakan penurunan kuat dalam kondisi operasi di seluruh sektor penghasil barang.
Penurunan tersebut merupakan yang tercepat sejak periode penguncian awal pada 2020 dan didorong oleh permintaan yang melemah dan penurunan output yang lebih cepat.
Harga emas menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) dan bertengger di atas level psikologis USD 1.800 per ounce.
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Bisnis Pergudangan Makin Menjanjikan, Simba Lengkapi Fasilitas Substansial
- Aplikasi Jajan Jajanan Lokal jadi Penguat Rantai Pasok Digital Ekraf di Indonesia
- Harga Emas Antam Memelesat Naik Hari Ini, jadi Sebegini Per Gram
- Hunian Urban Makin Diminati, Unit Apartemen PPK Kemayoran Jadi Pilihan Strategis