Harga Emas Nyaris Terbang ke Level Tertinggi, Cek Data Ini
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas memelesat nyaris ke level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu (11/1).
Penguatan harga emas terjadi di tengah meningkatnya jumlah taruhan bahwa Federal Reserve akan memperlambat laju kenaikan suku bunga dan USD akan mundur lebih jauh.
Kendati demikian, investor masih memiliki sikap kehati-hatian menjelang data inflasi utama yang akan dirilis minggu ini.
President and Founder at Astronacci Aviatio Gema Merdeka Goeyardi dalam catatan hariannya mengatakan harga emas batangan menandai awal yang kuat untuk tahun ini, setelah naik hampir tiga persen sejak minggu lalu.
Prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih kecil menawarkan banyak bantuan untuk aset yang tidak memberikan imbal hasil. Logam kuning juga didukung oleh meningkatnya permintaan safe haven di tengah meningkatnya kekhawatiran atas resesi global tahun ini.
Namun, kenaikan harga emas agak melambat minggu ini, karena investor menunggu lebih banyak isyarat tentang ekonomi AS.
Sebab, ada pembicara Federal Reserve dan data inflasi indeks harga konsumen utama yang akan dirilis pada hari Kamis.
"Pasar semakin yakin bahwa Fed akan mengakhiri siklus pengetatannya pada kuartal ini dan memulai siklus pelonggaran pada kuartal III," kata Gema.
Harga emas memelesat nyaris ke level tertinggi delapan bulan pada hari Rabu (11/1).
- Analisis Tren Harga Emas, Diprediksi Bakal Menguat Ganas!
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS