Harga Emas Oleng, Ternyata Ini Penyebabnya

jpnn.com, JAKARTA - Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama lima sesi beruntun.
Kenaikan emas menjadi yang terpanjang sejak Agustus tahun lalu, setelah data ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan mengangkat USD lebih tinggi.
Departemen Perdagangan AS melaporkan Kamis (26/1) bahwa produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,9 persen di kuartal keempat 2022, meningkat pada tingkat di atas normal untuk kuartal kedua berturut-turut. Pada 2022 secara keseluruhan, PDB AS tumbuh 2,1 persen.
USD juga menguat mengikuti data PDB, sehingga meredam daya tarik emas karena membuat harga logam kuning lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Kemunduran emas pada Kamis (26/1) sebagian disebabkan oleh angka PDB AS yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal keempat tahun lalu.
"Emas sedikit melemah karena data PDB AS yang lebih baik dari perkiraan mendukung argumen bahwa Fed masih dapat memberikan soft-landing terhadap ekonomi versus kekhawatiran resesi," kata analis di platform perdagangan daring OANDA, Ed Moya.
Data ekonomi lainnya yang dirilis Kamis (26/1) lebih lanjut juga menekan emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim pengangguran awal AS turun 6.000 menjadi 186 ribu dalam pekan yang berakhir 21 Januari, terendah sejak April 2022.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pesanan baru untuk manufaktur barang tahan lama AS tumbuh 5,6 persen pada Desember, setelah jatuh 1,7 persen pada November. Para ekonom memperkirakan pesanan barang tahan lama melonjak sebesar 2,5 persen.
Harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan selama lima sesi beruntun.
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Paramount Petals Gencarkan Gerakan Sehat dan Cerdas bagi Anak Usia Dini hingga Lansia
- Harga Emas Antam Hari Ini 4 Maret 2025, Oh Melonjak
- Tarif Baru PAM Jaya Tetap Lebih Murah Dibanding Air Jeriken
- Rumah Pangan PNM jadi Solusi Ketahanan Pangan Masyarakat di Purwokerto
- Akademisi Sebut Hoaks Hambat Perkembangan Generasi Indonesia Emas 2045