Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit

Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit
Ilustrasi. Foto: source for JPNN

jpnn.com - TAPTENG - Para petani di Desa Tapian Nauli III, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara menjerit lantaran anjloknya harga gabah kering panen (GKP).

Harga gabah di wilayah tersebut mencapai Rp 4.500 per kilogram, jauh di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram.

Seorang petani setempat Sulaiman Sihombing mengungkapkan bahwa rendahnya harga gabah sangat merugikan mereka, terutama di tengah meningkatnya biaya produksi.

“Harga gabah kami terlalu rendah. Tengkulak sulit diajak kerja sama untuk menaikkan harga," ujar Lido Siregar, Senin (13/1).

Petani mendesak Bulog untuk segera turun tangan menyerap gabah mereka. Tanpa langkah cepat Bulog, kondisi ini dikhawatirkan makin memperburuk kesulitan ekonomi petani.

"Kami sangat berharap pemerintah melalui Bulog bisa segera turun tangan dan membeli gabah kami dengan harga yang wajar," katanya.

Kondisi ini diperburuk oleh dominasi tengkulak yang dianggap memegang kendali besar terhadap distribusi gabah petani.

Nazaryani, penyuluh pertanian di wilayah Tapian Nauli, menjelaskan bahwa sulitnya kerja sama dengan tengkulak menjadi hambatan utama stabilisasi harga.

Para petani berharap pemerintah melalui Bulog bisa segera turun tangan dan membeli gabah kami dengan harga yang wajar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News