Harga Gabah Anjlok, Pemda Diminta Jangan Hanya Diam

Belum lagi, petani mengeluhkan bahwa tiga kali panen dalam setahun sama jumlah tonasenya (hasil panen) dengan dua kali setahun. Sehingga, program ini jelas tentunya tidak efisien.
“Bisa saja menerapkan HPP terhadap gabah panen Rp3.700/kg. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, infrastrukturnya dijamin. Kedua, pupuk yang berkualitas dengan harga terjangkau dan juga pestisidanya.”
“Kalau ini bisa jamin, maka penetapan harga beras Rp9.000/kg yang berdampak terhadap harga gabah panen, para petani tidak dirugikan dengan hasil 8,9 ton per hektare sekali panen,” beber Syahri.
Oleh karena itu, tambah dia, masalahnya terletak pada infrastruktur sawah tadah hujan yang tidak mendukung dengan harga Rp3.700/kg.
“Pemprov jangan bilang tidak bisa berbuat apa-apa tetapi punya gerakan-gerakan yang bertujuan untuk menyelamatkan petani. Terutama, mereka yang duduk di kursi wakil rakyat (DPRD Sumut),” ucapnya. (fir)
Pemerintah provinsi (Pemprov) dan dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) diminta agar tak tutup mata mengenai nasib petani di Sumatera Utara (Sumut).
Redaktur & Reporter : Budi
- Bulog Terus Pantau Penyerapan Gabah & Beras Meski Libur Lebaran
- Bulog Cetak Penyerapan Gabah Petani Capai 725.000 Ton, Rekor Tertinggi 10 Tahun Terakhir
- Bulog Karawang Tetap Serap Gabah Petani Meski Realisasi Telah Mencapai 136%
- Eks Plt Kadisdik Madina Sumut Ahmad Gong Matua Dituntut 8 Tahun Penjara
- Bulog Jatim Gandeng DPW Tani Merdeka untuk Serap Gabah Petani
- Panen Raya di Gresik, Mentan Amran Pantau Harga Gabah Petani