Harga Gabah Kering Naik di Riau, Petani Minta Bulog Menyerap Secara Merata
Hal ini menurunkan keuntungan petani dan membuat mereka enggan menjual gabah dalam bentuk kering.
“Karena harga gabah yang rendah, kami lebih memilih menjual beras karena dirasa lebih menguntungkan. Namun, itu pun tetap merugikan karena harga beras seringkali lebih fluktuatif,” ujar Marhanuddin pada Senin (13/1).
Kendati harga gabah kering di beberapa desa mulai menyentuh angka yang diharapkan, petani berharap Perum Bulog dapat segera menyerap hasil panen gabah kering dengan harga yang sesuai dengan HPP yang telah ditetapkan pemerintah.
Salah satunya oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rezeki di Desa Perawang yang berharap agar penyerapan gabah oleh Bulog dapat merata di seluruh daerah penghasil gabah di Riau.
Melalui penyerapan Bulog dengan harga yang lebih menguntungkan, petani berharap jerih payah dalam bertani dapat terbayarkan dan kesejahteraan mereka dapat meningkat. (*/jpnn)
Harga gabah yang lebih rendah tetap diberlakukan oleh tengkulak yang membeli gabah untuk dijual dalam bentuk beras.
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan
- Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog
- Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulonprogo Minta Bulog Segera Bertindak
- Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulon Progo Minta Bulog Bertindak
- HPP Gabah dan Jagung Naik, Saleh: Ini Bukti Kecintaan Prabowo kepada Petani
- Kabar Gembira untuk Petani, Prabowo Naikkan Harga Gabah dan Jagung