Harga Garam dan Cabai Jatim Anjlok, PKS: Importir Terus Bergentayangan
jpnn.com, JAKARTA - Presiden PKS Ahmad Syaikhu meminta pemerintah melindungi petani dari barang impor yang membanjiri tanah air.
Pasalnya, menurut dia, petani di Pamekasan, Jawa Timur mengeluhkan harga garam dan cabai yang anjlok.
"Importir-importir garam ini terus bergentayangan, petani tidak bisa berjuang sendiri. Insya Allah PKS akan terus mengawal hal ini," ujar Syaikhu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/9).
Syaikhu mengingatkan jangan sampai pemerintah membantu orang-orang yang sudah kaya, dan melupakan petani yang sedang berjuang hidup.
Padahal, kata dia, anjloknya harga garam karena gempuran garam impor dengan harga yang lebih murah dan kualitas lebih baik.
"Pemerintah menganggap kualitas garam lokal kurang memenuhi standar. Jika demikian seharusnya pemerintah melakukan pembinaan untuk meningkatkan kualitas garam, bukan malah membuka kran impor sebanyak-banyaknya," ujarnya.
Petani garam Desa Konang Pamekasan Rosyidi menyampaikan harga garam per kilonya terus menerus anjlok.
"Tahun 2017 harga garam perkilonya Rp 3.000, sekarang anjlok jadi Rp 500. Bagaimana kami sejahtera jika demikian kondisinya, yang ada kami menderita," keluhnya.
Harga garam dan cabai di Pamekasan, Jatim anjlok. PKS menyebut hal itu karena maraknya importasi yang dilakukan.
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Stasiun Kebasen Beroperasional Lagi untuk Angkutan Penumpang, Yanuar Arif: Alhamdulillah, Sejarah Terukir