Harga Gas dan Pupuk Melonjak Gegara Invasi Rusia, Aksi Protes Mulai Anarkis
Selain itu, upah minimum juga dinaikkan sekitar 10 persen menjadi 1.205 soles (Rp 4,7 juta) per bulan.
Protes dan unjuk rasa menjadi ujian bagi kepresidenan sayap kiri Pedro Castillo, seorang petani dan guru yang memenangi pemilihan tahun lalu dengan dukungan tinggi dari warga miskin pedesaan Peru.
Namun, hasil dari jajak pendapat menunjukkan dukungan kepadanya terus menurun, saat ini hanya berkisar sekitar 25 persen secara keseluruhan.
Peru juga sudah menetapkan status darurat di sektor pertanian karena kenaikan harga pupuk yang dipicu oleh sanksi barat terhadap Rusia.
Negara pimpinan Vladimir Putin itu merupakan pengekspor utama potasium, amonia, urea, dan nutrisi tanah lainnya.
Seperti banyak negara, Peru sudah berjuang melawan inflasi sebelum perang itu meletus.
Pada Maret, inflasi menyentuh titik tertinggi dalam 26 tahun, sebagian besar didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan pangan.
Menteri Keuangan Peru Oscar Graham mengatakan kepada Reuters pada Jumat (1/4) bahwa ancaman terbesar bagi ekonomi Peru adalah konflik Rusia Ukraina yang berkepanjangan.(Antara/Reuters/JPNN)
Harga gas dan pupuk melonjak gegara invasi Rusia ke Ukraina, gelombang protes masyarakat mulai anarkis.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Teori CIA: China Bakal Mengirim Peralatan Mematikan ke Rusia
- Waduh, Ukraina Bersumpah Tidak Akan Maafkan Rusia sampai Seabad
- 12 Ribu Pria Ukraina Kabur ke Luar Negeri demi Hindari Darurat Militer
- Musim Dingin Tambah Derita Ukraina, Prancis Ajak Indonesia Cari Solusi
- Tak Ada Habisnya, Ukraina Kini Minta Italia Kirim Senjata Canggih Penangkal Pesawat
- Kenapa Jembatan Krimea Krusial bagi Invasi Rusia?