Harga Getah Karet Melorot, Sawit Cenderung Stabil
jpnn.com, RANTAU - Petani karet di Pasuruan Jaya, Kelurahan Sirandorung, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, lagi galau.
Pasalnya, harga jual getah karet sedang melorot. Ironisnya, produksi getah petani juga menurun.
Penurunan ini terjadi sejak awal memasuki bulan Ramadan 1438 H/2017.
“Iya, menurun harga jual getah petani,” aku seorang enemer pembeli getah di kawasan itu, Bedu, kepada Meteo Asaha (Jawa Pos Group) Rabu (14/6).
Kata dia, harga anjlok di kisaran Rp1100 per kg tepatnya per tanggal 12 Juni 2017. Untuk getah kelas I saat ini harganya Rp6ribu per kg. Padahal sebelumnya masih Rp7100 per kg. Untuk golongan II seharga Rp5.500 per kg.
“Harga getah melihat kualitasnya. Penjualan getah sistem tender di setiap 10 hari,” terangnya.
Sedangkan harga jual enemer ke penampung rubber, yakni ke Pabrik Clumb Rubber PT Kapuas Besar di Kecamatan Na IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) seharga Rp14.300 per kg, dan harga jual ke Rubber Hocklie Sigambal senilai Rp14.400 per kg.
Menurut dia, penurunan harga getah di bulan Ramadan memang bukan kali ini terjadi. Tahun lalu, kondisi serupa juga terjadi.
Petani karet di Pasuruan Jaya, Kelurahan Sirandorung, Rantauprapat, Kabupaten Labuhanbatu, Sumut, lagi galau.
- Petani Karet Menjerit, Butuh Uluran Tangan Pemerintah
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Kembalikan Kejayaan Industri Karet Nasional, PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi