Harga Gula Masih Fluktuatif
Sabtu, 25 Juni 2011 – 09:51 WIB
JAKARTA - Harga gula lelang menunjukkan tren meningkat dalam dua bulan terakhir. Akhir Mei lalu, rata-rata harga lelang gula nasional yang terbentuk Rp 7.350 per kg. Kemudian pada lelang gula terakhir menunjukkan kenaikan harga menjadi Rp 8.200 per kg. Staf Ahli Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Colosewoko mengatakan, jika dibandingkan periode sebelumnya, lelang terakhir terbilang fluktuatif. Sebab, harga lelang rata-rata nasional Rp 8.300 per kg. Diuraikan, berdasar laporan per April produksi giling pabrik gula tercatat 100 ribu ton. Sampai kini, diperkirakan sudah menembus 300 ribu ton. "Ada beberapa yang sudah giling pada April lalu di luar Jawa. Kemudian diikuti Jawa pada Mei lalu," urai dia.
"Banyak faktor yang membuat harga gula naik-turun," kata dia kemarin (24/6). Menurut dia, penurunan harga pada lelang akhir Mei salah satunya akibat penyaluran gula yang terhambat. Dia lantas mencontohkan, penyaluran yang sulit seperti di wilayah Indonesia Timur (Intim). Apalagi, di daerah tersebut banyak ditemukan rembesan gula rafinasi. "Selain gula rafinasi, stok gula kristal putih di pasaran masih banyak," tandasnya.
Baca Juga:
Per Desember lalu, sambung dia, stok gula lokal 800 ribu dan gula impor yang masuk 118 ribu ton. Kemudian per akhir Mei stok masih menyisakan 390 ribu ton. Padahal, perhitungan konsumsi nasional per bulan 200 ribu-220 ribu ton. "Nah, karena penyaluran tidak merata sehingga perhitungan yang seharusnya sudah habis, tapi ternyata masih banyak," ucap dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Harga gula lelang menunjukkan tren meningkat dalam dua bulan terakhir. Akhir Mei lalu, rata-rata harga lelang gula nasional yang terbentuk
BERITA TERKAIT
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok