Harga-Harga Akan Sulit Turun

Biaya Angkut Masih 38 Persen

Harga-Harga Akan Sulit Turun
Harga-Harga Akan Sulit Turun
JAKARTA- Biaya pengangkutan yang harus dikeluarkan pengusaha dalam perdagangan produk pertanian (agro) dan manufaktur masih tinggi. Jika di negara-negara tetangga hanya 8-12 persen dari harga jual, di Indonesia biaya transportasi perdagangan mencapai 18-38 persen.

   

“Tingginya biaya transportasi dalam sektor perdagangan akan menyebabkan dunia usaha sulit menurunkan harga jual,” ujar ujar Ketua Komite Tetap Fiskal dan Moneter Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Bambang Soesatyo kemarin. Padahal, menurut dia, pemerintah saat ini sangat berkepentingan untuk merangsang daya beli masyarakat. Salah satunya dengan menurunkan harga-harga bahan pokok maupun produk jadi.

     

Sayangnya, hal itu tidak bisa segera direalisasikan karena masih tingginya biaya transportasi perdagangan. Memang, lanjut dia, sebagai respons atas turunnya harga BBM, akan terjadi penurunan harga kebutuhan pokok dan aneka produk manufaktur lainnya, tetapi dalam skala yang relatif kecil. Skala penurunannya bahkan bisa lebih kecil dari persentase penurunan harga bensin premium dan solar. “Saya kira masih jauh dari ekspektasi masyarakat,” cetusnya.

   

Menurut dia, masih tingginya biaya transportasi perdagangan menyebabkan dunia usaha sulit menurunkan harga jual. Bahkan untuk produk pertanian atau perkebunan, penurunan harga jual lebih sulit untuk direalisasikan. “Faktor penyebab tingginya harga barang selama ini memang karena masih besarnya biaya transportasi perdagangan dalam negeri yang abnormal. Ini termasuk tinggi dibanding negara-negara lain,” lanjutnya.

   

JAKARTA- Biaya pengangkutan yang harus dikeluarkan pengusaha dalam perdagangan produk pertanian (agro) dan manufaktur masih tinggi. Jika di negara-negara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News