Harga-harga Naik Semua, Susah Jualnya
jpnn.com - JPNN.com--Harga cabai rawit meroket lagi. Sejak tadi malam harganya naik menjadi Rp 130 ribu per kilo.
Sejumlah pedagang di Pasar Pondok Labu, Jakarta Selatan, mengungkapkan, cabai rawit merah dan hijau dalam lima hari terakhir sudah naik dua kali.
Di akhir tahun, harganya bertengger di angka Rp 90 ribu, kemudian awal tahun dibuka ke angka Rp 100 ribu. Tadi malam naik menjadi Rp 130 ribu per kilo.
"Ini saya ambil cabai rawit merah di Pasar Induk Keramat Jati. Tadi malam, harganya sudah Rp 120 ribu untuk cabai rawit merah. Cabai rawit hijau Rp 110 ribu," kata Azis, pedagang bumbu di Pasar Pondok Labu, Kamis (5/1).
Azis mengaku hanya bisa menjual cabai rawit Rp 130 ribu untuk menjaga pelanggannya. Sebenarnya Azis malas membeli cabai rawit karena terlalu tinggi harganya.
"Ya malas lah, kalau belinya mahal jualnya bagaimana, tapi kasihan pelanggan. Saya belinya secukupnya saja karena cabai rawit mudah busuk," ucapnya.
Menurut pria berumur sekitar 40-an ini, terus meroketnya harga cabai rawit lantaran pasokannya berkurang. Banyak petani cabai rawit gagal panen karena cuaca.
Di sisi lain, naiknya harga bahan pangan membuat tukang sayur banyak yang libur. Mereka memilih istirahat sembari menunggu harga berangsur stabil.
"Libur dulu, lagipula harga-harga naik semua, susah jualnya. Konsumen mana mau ngerti kalau dibilang harga naik. Mereka maunya nawar, bahkan ngutang," ungkap Jangkung, tukang sayur keliling.
JPNN.com--Harga cabai rawit meroket lagi. Sejak tadi malam harganya naik menjadi Rp 130 ribu per kilo.
- Kementan Gelar Aksi Cabai Murah Harga Petani, Dijamin Lebih Terjangkau, Yuk Buruan!
- Aduh, Harga Cabai Rawit Merah di Solo Makin Pedas
- Mendag Beberkan Kelemahan Sistem Pertanian Cabai di Indonesia
- Cek Harga Pangan di Hari Pertama Ramadan, Bahtiar Baharuddin: Masih Batas Toleransi
- Jelang Ramadan, Kementan Gelar Aksi Promosi Cabai Harga Petani, Catat Waktunya!
- Seusai Pemilu, Harga Cabai dan Bawang di Pasar Naik