Harga Ideal Premium Rp 8.500
Kamis, 19 Mei 2011 – 15:37 WIB
JAKARTA — Melambungnya harga minyak dunia membuat Kementrian Keuangan semakin tertekan. Di lain pihak, konsumsi BBM premium terus mengalami peningkatan, sementara produksi minyak dalam negeri terus mengalami penurunan membuat beban subsidi kian berat. Hal ini berakibat terus terdongkraknya harga Pertamax.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, meski bukan termasuk negara terkaya di Asia Tenggara, namun hanya di Indonesia harga BBM subsidi menjadi yang paling terendah, yakni Rp.4500. Mengambil contoh di Vietnam, pemerintahnya sudah mengikuti harga keekonomian pasar minyak dunia dan mematok harga BBM Premium USD 1 per liter.
Baca Juga:
‘’Untuk idealnya mengurangi defisit, BBM premium kita itu harusnya Rp 8.500 per liter. Tapi sampai saat ini belum ada kebijakan apapun yang dibicarakan di Kemenkeu. Semua kajian ada di ESDM dan Pertamina,’’ kata Bambang pada wartawan di kantor Kemenkeu, Kamis (19/5).
Meski banyak sumur minyak Indonesia yang berproduksi, namun kata dia, ketergantungan Indonesia terhadap minyak impor juga masih besar. Untuk itulah kata Bambang, efesiensi menekan konsumsi BBM subsidi harus benar-benar dijaga. Karena bila tidak, pengaruhnya pada beban subsidi.
JAKARTA — Melambungnya harga minyak dunia membuat Kementrian Keuangan semakin tertekan. Di lain pihak, konsumsi BBM premium terus mengalami
BERITA TERKAIT
- Terungkap Fakta, Selama Ini Indonesia Lakukan Impor Pangan 30 Juta Ton
- Wamendag Beberkan Nominal Transaksi Harbolnas, Angkanya Bikin Melongo
- Hadiri Pembukaan Munas Dekopin, Sultan Dorong Pemerintah Perbanyak Koperasi Produksi
- Dirut PAM Jaya Sebut Tarif Air Sangat Rendah Dibandingkan dengan Komoditas Lain
- Wamenaker Beri Kabar Mengerikan soal PHK
- Genjot Ketahanan Pangan, Mendes Yandri Susanto Segera Menyusun Modul Desa Tematik