Harga Jual Karet Rendah, Petani Jadi Buruh Kelapa Sawit
jpnn.com, SAMPIT - Petani karet di Cempaga, Kalimantan Tengah, menjerit karena harga jual yang cukup rendah.
Sebagian petani malah berani menjadi buruh di perusahaan perkebunan kelapa sawit.
Yupi, petani karet asal Desa Luwuk Ranggan mengeluhkan tidak adanya peningkatan harga karet.
BACA JUGA: Karet Berpotensi Dongkrak Ekspor
Dia menjelaskan, pengepul membeli karet petani seharga Rp 5 ribu-Rp 7,5 ribu per kilogram.
”Harga di atas Rp 10 ribu per kilogram pernah. Namun, pas zaman presiden yang dahulu, bukan yang sekarang. Kalau saya, harapannya harga karet di petani bisa naik lagi,” ungkap Yupi, Minggu (19/5).
Yupi mengaku kesulitan menyadap getah karet saat musim hujan. Sebab, getah akan bercampur dengan air hujan.
Para petani karet berharap pemerintah dapat mengambil kebijakan untuk meningkatkan harga jual.
Petani karet di Cempaga, Kalimantan Tengah, menjerit karena harga jual yang cukup rendah.
- Hasil Simulasi Indikator: Elektabilitas Agustiar Sabran-Edy Pratowo Meroket di Pilgub Kalteng 2024
- Abdul Razak-Sri Suswanto Berkomitmen Bangun Pusat Perfilman di Kalteng
- Pelaku Gendam dengan Modus Kenalan Lama di Kotim Ditangkap, Korbannya Banyak
- 2 Kapal Terbakar di Barito, Polda Kalteng Kerahkan Tim Cari 10 Korban Hilang
- Seorang Remaja di Palangka Raya Tenggelam saat Berenang di Sungai
- Mitsubishi Fuso Hadir di Pangkalan Bun