Harga Kakao Turun Rp 2 Ribu per Kg

Harga Kakao Turun Rp 2 Ribu per Kg
Harga Kakao Turun Rp 2 Ribu per Kg
Maka penurunan harga itu sangat berpengaruh bagi kebutuhan keluarga. Sejatinya harga yang paling pas adalah di atas Rp20 ribu  per Kg agar kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. Sebab di sini kebun warga tidak ada yang luas, hanya 1/6 hektare rata-rata per orang dan  jarang yang punya kebun ukuran hectare,” ucapnya.

Hal senada juga disampikan petani kakao yang lain Darwin. Katanya, turunnya harga kako saat ini diduga pengaruh penghujan. Dimana penjemuran biji kakao kurang berkualitas, sehingga untuk melakukan pengeringan dengan cara penjemuran pada biji kakao yang baru dipanen tentu kurang bagus keringnya, masih mengandung air dan berpengaruh terhadap kualitasnya. Padahal selama 5 tahun ini warga sudah banyak yang beralih dari berkebun tanaman palawija ke kebun kakao.

”Sebelumnya masyarakat di sini penghasilannya dari berkebun palawija dan sayur. Mengingat harga sayur tidak mencukup kebutuhan, maka beralih ke kebun kakao, itupun kalau harganya di bawah Rp 20 ribu sangat sulit juga, karena kami berkebun itu tidak ada lahan yang luas,” ujarnya.

Sebelumnya, kata Darwin, harga kakao ini pernah tembus ke Rp27-30 ribu per kilogram, apabila harga itu bisa bertahan, Darwin yakin akan sangat berpengaruh kepada kesejahteraan masyarakat, khususnya bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga ke Perguruan Tinggi. ”Harapan kami sebagai petani agar hasil bumi seperti kakao dan karet ini bisa kembali normal, setidaknya bertahan di atas Rp20 ribu per kilogram,” pungkasnya. (wan)
Berita Selanjutnya:
Lagi, Pasien Miskin Ditolak

MADINA - Sepekan terakhir, harga kakao kering di tingkat petani di kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut, menurun hingga Rp 2 ribu per kilogram.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News