Harga Karet Anjlok, Inilah Solusinya
jpnn.com, MUARA ENIM - Terobosan baru bagi para petani untuk mengembangkan pinang super sebagai komoditi yang menjanjikan di tengah anjloknya harga karet.
Seperti yang dikembangkan di daerah Karang Endah Kecamatan Gelumbang, Muara Enim.
Muslikhun, pengembang pinang di Karang Endah, mengatakan, awal mula mengembangkan pinang ini sejak anjloknya harga getah karet.
“Harga getah karet turun, kita lari ke usaha ini sejak tahun 2015 lalu," kata Muslikhun seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Kamis (29/6).
Muslikhun mengaku dirinya menemukan solusi buat para petani untuk lebih memperbanyak komoditi di bidang pertanian agar ada upaya perbandingan usaha dan penghasilan.
“Pinang merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Permintaan akan buah pinang ini lumayan tinggi. Buah pinang umumnya banyak tumbuh di pekarangan atau kebun, dan belum banyak petani yang membudidayakan pinang secara serius, artinya ini peluang besar,” jelasnya.
Kepala Dinas Perkebunan Muara Enim Ir Mat Kasrun mengatakan, komoditi buah pinang memang bisa menjadi solusi di tengah harga karet yang kembali turun karena suplai karet berlebihan.
"Akan tetapi, kita berupaya untuk bahan baku dalam negeri, supaya harga karet kita akan naik. Dan karet bisa dipakai untuk campuran aspal," ujar Mat Kasrun.
Terobosan baru bagi para petani untuk mengembangkan pinang super sebagai komoditi yang menjanjikan di tengah anjloknya harga karet.
- Petani Karet Menjerit, Butuh Uluran Tangan Pemerintah
- 15 Ribu Pengunjung Ditargetkan Hadir di Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024
- Kembalikan Kejayaan Industri Karet Nasional, PTPN Group Siapkan Strategi Revitalisasi
- Indonesia Harus Antisipasi Aturan Bebas Deforestasi di Uni Eropa
- Bertemu Ketua Parlemen Thailand, Mendag Zulkifli Hasan Dorong Harga Karet Menguat
- Rilis BPS Soal NTP Menggembirakan, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Paling Dominan