Harga Karet Anjlok, Kebijakan ini Diharapkan jadi Angin Segar
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mendorong penggunaan karet sebagai bahan baku pada industri di sektor transportasi. Dukungan ini diberikan untuk meningkatkan serapan karet dalam negeri.
Direktur Jendral Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, produksi karet bisa digunakan untuk pembuatan alat-alat fasilitas keselamatan lalu lintas.
Seperti misalnya traffic cone, water barrier, roller barrier, hingga speed bump.
Karena itu, pemerintah diharapkan pemerintah siap menyerap 2.000 ton karet untuk dijadikan bahan campuran pembuatan aspal.
Penggunaan aspal karet tersebut akan dilakukan di beberapa daerah yang merupakan penghasil karet terbesar antara lain Sumatera Selatan, Jambi, Medan dan Kalimantan.
Mengingat saat ini, harga jual karet alam tengah menurun, diharapkan kebijakan penggunaan aspal karet ini dapat mendongkrak harga karet yang kian terpuruk.
"Kebijakan ini akan mengangkat harga karet, terutama di beberapa sentra karet di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Jambi, Medan dan Kalimantan. Karena sekarang harga karet agak turun. Kami harapkan ada terbentuk satu harga untuk masyakarat," harap Budi.(chi/jpnn)
Produksi karet bisa digunakan untuk pembuatan alat-alat fasilitas keselamatan lalu lintas.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Ditjen Hubdat Gelar FGD Penyusunan Pedoman Teknis Retribusi Pengendalian Lalin & Launching Pilot Project
- Kemenhub Gelar Sosialisasi Penerapan UNCLOS 1982
- Ditjen Hubdat Kemenhub Bangun Infrastruktur yang Tersebar dari Sabang hingga Merauke
- Promo Tiket Pesawat hingga Hotel di Hub Space 2024 Sedot Perhatian Pengunjung
- Politeknik Pelayaran Banten Hadirkan Program Pendidikan Unggulan dan Fasilitas Terbaru
- Berperan Aktif Dalam Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2024, ASDP Dapat Penghargaan dari Kemenhub