Harga Karet Mentah Terus Anjlok
Sabtu, 29 Juni 2013 – 04:11 WIB

Harga Karet Mentah Terus Anjlok
SIMALUNGUN--Para petani karet di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya mengeluh harga karet mentah terus mengalami penurunan. Petani karet di Huta Pusuk Pardamean, Nagori Talun Kondot, Kecamatan Panomberian Panei, Binner Sihombing mengatakan, sebelumnya untuk karet mentah yang masih basah harganya terus mengalami penurunan dari Rp 15 ribu menjadi 8 ribu per kilogram. Dan parahnya, saat ini harga semakin anjlok menjadi Rp 6 ribu per kilogram.
Menurut Binner, kondisi menurunnya harga getah basah dimulai sejak Januari 2013 lalu. Secara perlahan terus mengalami penurunan. Petani karet di daerah ini terus mengeluh dan sebahagian warga terpaksa harus beralih dengan mengerjakan usaha lainnya.
Baca Juga:
"Sekarang ini harga getah turun harganya. Kalau begini terus maka ekonomi masyarakat akan terganggu. Hal ini diakibatkan 90 persen penduduk Huta Pusuk Pardamean adalah bertani karet. Saat harga karet naik maka warga sudah menjadikan hampir seluruh lahannya dengan tanaman karet. Namun tiba dengan anjloknya harga maka warga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya berharap harga segera pulih normal," ujarnya.
Menurut Binner, pihaknya tidak mengetahu jelas penyebab anjloknya harga komoditas ekspor tersebut. "Yang pasti turunnya harga terjadi di tingkat petani dan agen, karena di pabrik juga turun," ujarnya.
SIMALUNGUN--Para petani karet di wilayah Kabupaten Simalungun dan sekitarnya mengeluh harga karet mentah terus mengalami penurunan. Petani karet
BERITA TERKAIT
- Reklasifikasi Mitra Jadi Karyawan Bakal Jadi Bumerang Bagi Industri Mobilitas
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Ini 2 Program yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Malang
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi