Harga Karet Terus Anjlok

Harga Karet Terus Anjlok
Harga Karet Terus Anjlok

Hal senada juga disampaikan Juliansay Kepala Dinas Deperindag Kabupaten Tebo melalui sambungan telepon kemarin. Ia membenarkan anjloknya harga karet sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Harga karet untuk kadar 60 persen didaerahnya juga sedang turun dari harga biasanya. Untuk harga karet dengan kadar 60 persen biasanya mencapai 27 ribu – 30 ribu, kini dengan anjloknya harga karet dilevel terendah otomatis harga yang diterima petanipun sangat kecil. “Sekarang harga karet kadar 60 persen hanya diterima petani sebesar Rp 16.699/kg,” tukasnya.

Diakuinya, anjloknya harga jual karet di tingkat petani yang terjadi sejak satu bulan terakhir, cukup berdampak pada perkonomian dunia. Laju perputaran uang pastinya akan mengalami gangguan. Hal ini dikarenakan hasil penjualan mengalami penurunan.

“Contoh saja biasanya pedagang yang menjual berbagai barang dan perabotan dalam satu bulan perputaran uangnya bisa mencapai angka paling rendah Rp 15 juta. Namun karena faktor anjloknya bisa saja perputaran uang yang masuk ke toko tersebut Rp 5 juta saja sulit ditembus. Itu semua terjadi dampak anjloknya harga jual karet di tingkat petani. Pasti disemua sektor akan terasa,” terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, hal lain yang menyebabkan jatuhnya harga karet yang terjadi saat ini adalah diakibat krisis pasar global yang terjadi di kawasan Eropa saat ini.Bahkan Juliansyah sendiri tidak mampu memprediksi kapan harga jual karet di tingkat petani ini kembali  normal. ‘’Soal itu kita tidak tahu pasti, karena hal ini sudah menjadi isu nasional,” tandasnya.

JAMBI--Satu bulan terakhir, para petani karet benar-benar dibuat kelimpungan. Pasalnya, harga jual karet di tingkat petani terus merosot hingga ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News