Harga Kedelai Meroket, Tahu dan Tempe Bakal Naik?
jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Koperasi Tahu Tempe (Gakoptindo) minta pemerintah menggenjot produksi kedelai lokal di tengah naiknya harga kedelai saat ini.
Sebab, harga kedelai saat ini telah melambung cukup signifikan, bahkan membuat perajin tempe dan tahu merugi.
Ketua Umum Gakoptindo Aip Syarifuddin mengatakan akibat naiknya harga kedelai, membuat perajin tempe dan tahu merugi dan menyebabkan 40 ribu perajin mengalami kebangkrutan.
"Iya, bangkrut ada sekitar 20-30 persen yang jelas sekarang ini kami susah," ujar Aip saat dikonfirmasi, Kamis (6/10).
Menurut Aip, kenaikan harga kedelai tak terhindarkan, pada awal tahun harga kedelai Rp 8.000 per kilogram, sedangkan saat ini naik menjadi Rp 13 ribu per kilogram.
"Kami minta pemerintah untuk bisa memproduksi kedelai lokal karena kedelai lokal sangat bagus untuk dibuat tahu dan lebih bergizi daripada kedelai impor. Rasanya juga lebih enak," ungkapnya.
Selain itu, petani, pengrajin hingga masyarakat yang mengkonsumsi pun ikut sejahtera karena harga murah dan lebih sehat.
Aip mengungkapkan para perajin yang masih bertahan harus menyiasati produknya agar tidak rugi besar, seperti mengurangi jumlah produksi dan ukuran tempe atau tahu.
Gabungan Koperasi Tahu Tempe (Gakoptindo) minta pemerintah menggenjot produksi kedelai lokal di tengah naiknya harga kedelai saat ini.
- 5 Khasiat Kacang Kedelai, Bantu Turunkan Serangan Penyakit Ini pada Pria
- Asosiasi Kedelai Indonesia Siap Dukung Ketahanan Pangan Nasional
- Kecap Manis Tanpa Kedelai, Inovasi Baru untuk Kesehatan Keluarga
- Dukung Kemajuan UMKM Lokal, FKS Group Beri Pembinaan untuk Perajin Tempe
- Kementan Memanfaatkan SIAP Tanam 1.0 Demi Meningkatkan Produktivitas Pertanian
- 5 Manfaat Kacang Kedelai, Bikin Pria Makin Betah di Ranjang