Harga Kedelai Naik, Syarief Hasan Minta Pemerintah Lakukan Ini

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan meminta pemerintah agar membuat kebijakan afirmasi atas produk-produk kebutuhan pokok Rakyat.
Rakyat belum terbebas dari kenaikan harga minyak goreng. Kini, harga kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu dan tempe naik.
Kebutuhan pasokan kedelai mengandalkan impor. Karena itu, harga kedelai sangat bergantung pada dinamika pasar global. Inilah yang membuat harganya sangat fluktuatif dan memengaruhi perajin tahu dan tempe di Indonesia.
''Pemerintah harusnya punya mitigasi dan strategi yang tepat untuk menyikapi hal ini,” ujar politisi senior Partai Demokrat ini.
Lebih lanjut, Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini mengungkapkan, mayoritas perajin tahu dan tempe adalah pelaku UMKM.
Harga bahan baku kedelai yang naik akan sangat memengaruhi kemampuan dan skala produksinya.
Bahkan, tidak jarang kenaikan bahan baku ini membuat banyak UMKM yang bangkrut.
“Saya kira pemerintah harus serius soal kemandirian komoditas kedelai dan menjaga iron stock untuk menjamin suplai. Karena tahu dan tempe telah melekat pada kehidupan rakyat. Inilah fakta yang mesti diperhatikan betul-betul oleh pemerintah,” lanjut Syarief.
Wakil Ketua MPR RI Syarief Hasan mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat kebijakan afirmasi atas produk kebutuhan pokok rakyat
- MPR Resmi Bentuk Organisasi Ini, Tugasnya Bantu Pemerintah Urus Masalah di Papua
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Herman Deru Beberkan Potensi Sumsel kepada Peserta PKDN Sespimti Polri Dikreg ke-34
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI
- Dukung Pengembangan Kopi di Indonesia, Ibas: Majukan Hingga Mendunia