Harga Komoditas Pangan Dunia Meningkat 50 Persen Sejak Pertengahan 2020
Misalnya, Rusia yang memberlakukan pajak ekspor gandum atau Argentina yang memberlakukan kuota ekspor jagung.
Perusahaan makanan besar yang terdaftar di bursa juga meningkatkan jumlah stok yang mereka miliki di gudang untuk menghindari gangguan yang disebabkan COVID-19.
Kondisi ini merupakan cermin pergeseran manajemen inventaris, dari pendekatan 'just-in-time' (pengadaan yang tepat waktu) ke 'just-in-case' (pengadaan jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak terduga), menurut laporan tersebut.
Rabobank memperkirakan pergeseran pendekatan manajemen menyebabkan permintaan global naik dua persen.
Apa dampaknya selain kenaikan harga?
Pada tahun 2007 dan awal 2008, kenaikan tajam harga pangan menyebabkan kerusuhan sipil di sekitar 37 negara di Eropa Timur, Amerika Selatan, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan serta Tenggara.
Meskipun tren kenaikan harga pangan saat ini mengkhawatirkan banyak orang, skalanya belum mencapai skala krisis pangan 13 tahun yang lalu.
Menurut Charles Clack, dalam kedua contoh inflasi harga pangan, spekulan pasar memainkan peran.
Akibat pandemi COVID-19, banyak negara berusaha memenuhi pasokan pasokan di dalam negeri untuk menghindari kekurangan bahan makanan
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan