Harga LN Naik, SMGR Belum Berpikir Ekspor
Selasa, 23 Agustus 2011 – 05:20 WIB
SURABAYA - Harga semen luar negeri menanjak signifikan tahun ini. Average selling price (ASP) melesat 20,2 persen atau menjadi USD 69 per ton. Sebaliknya, semen di domestik hanya naik sebesar 1,2 persen menjadi Rp 818 per kilogram. Tapi, itu tidak membuat PT Semen Gresik Tbk meningkatkan pasar ekspor. Kinerja SMGR tahun ini memang melambat. Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pangsa pasar (market share) SG per akhir Juni 2011 hanya 40,8 persen, turun dari Juni 2010 yang mencapai 42,7 persen. Market share Indocement malah naik jadi di kisaran 18 persen. Selain itu, produksi semester I/2011 hanya tumbuh 9,7 persen, di bawah rata-rata pertumbuhan industri semen secara keseluruhan sebesar 14,8 persen. "Kondisi ini disebabkan utilitas kita sudah mentok 100 persen. Tahun depan, tambahan dua pabrik menambah kapasitas 5 juta ton," paparnya.
"Kami berusaha mempertahankan pangsa pasar dalam negeri," kata Sekretaris Perusahaan SMGR Sunardi Prionomurti kepada wartawan di Surabaya, kemarin.
Karena itu, tambahnya, perusahaan pelat merah itu fokus dalam jangka panjang. Tidak hanya ingin meraih keuntungan dalam tempo singkat. Terbukti, semester I/2011, penjualan ekspor emiten berkode SMGR itu minus 12,1 persen atau hanya 60.723 ton. "Apalagi, selama tahun ini market share kita juga tergerus," ujarnya.
Baca Juga: