Harga LPG Nonsubsidi Naik, Gas Melon Diburu
jpnn.com, JAKARTA - Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan adanya peralihan pola konsumsi pelanggan dari elpiji nonsubsidi menjadi gas bersubsidi.
Gas melon liquified petroleum gas (LPG) tiga kilogram kini diburu.
Hal ini terjadi seiring kenaikan harga elpiji nonsubsidi.
Pertamina menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi merespons tren peningkatan harga kontrak internasional elpiji sesuai Contract Price (CP) Aramco sepanjang 2021.
"Kami harap pelanggan nonsubsidi tidak mengambil yang menjadi hak pelanggan subsidi," ujarnya di Jakarta, Rabu.
Irto menyampaikan bahwa Pertamina tetap melakukan edukasi penggunaan elpiji tepat sasaran serta menjalankan program loyalti, seperti tukar tabung, serta harga hemat Bright Gas.
Saat ini, pelanggan elpiji nonsubsidi tercatat mencapai 7,5 persen dari total pelanggan elpiji.
Elpiji subsidi tiga kilogram yang secara konsumsi nasional mencapai 92,5 persen tidak mengalami penyesuaian harga.
Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan adanya peralihan pola konsumsi pelanggan dari elpiji nonsubsidi menjadi gas melon
- Lokasi Produksi Gas Elpiji Oplosan di Indramayu Digerebek, 5 Orang Ditangkap
- Kapal Pertamina International Shipping Antarkan LPG ke Negara Baltik
- Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polda Metro Jaya dalam Menindak Penyalahgunaan LPG Subsidi
- Pengamat Mendukung 3 Jurus Menteri Bahlil untuk Wujudkan Kemandirian Energi
- Lihat, Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Ketersediaan Gas Elpiji 3 Kg di Surakarta
- Penggunaan Gas Bumi Bisa Jadi Solusi Ketergantungan Impor LPG