Harga Makanan di Restoran dan Kafe Australia Melonjak, Apa Pemicunya?
Beberapa pemilik usaha makanan dan minuman di Australia sudah mulai menaikkan harga karena meningkatnya harga bahan-bahan, ditambah sulitnya mencari pekerja.
Sejumlah restoran dan kafe di Australia, termasuk yang dimiliki warga asal Indonesia, mengaku adanya kelangkaan tenaga kerja akibat perbatasan internasional Australia yang masih ditutup.
Kenaikan harga makanan dan minuman diperkirakan akan menjadi lebih buruk dan meluas selama beberapa bulan ke depan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Katering dan Restoran Australia, Wes Lambert, mengatakan harga bisa naik sekitar 20 persen dibandingkan di masa lalu sebelum pandemi.
"Konsumen harus mempersiapkan diri untuk mengeluarkan duit dari kantong mereka untuk harga menu yang lebih mahal di tahun 2022," katanya.
Salah satu bisnis yang sudah menaikkan harga adalah Bread Social di toko-toko mereka yang berlokasi di Byron Bay dan Tweed Heads.
Mereka menaikkan harga sebesar lima persen, menjadi kenaikkan pertama selama beberapa tahun terakhir.
Direktur Bread Social, Sam Saulwick, mengatakan alasannya adalah kenaikan bahan dari pemasok mereka dan juga harus menawarkan bayaran yang bersaing dengan bisnis lain untuk menarik pekerja.
Beberapa pemilik usaha makanan dan minuman di Australia sudah mulai menaikkan harga karena meningkatnya harga bahan-bahan, ditambah sulitnya mencari pekerja
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Sajikan Kuliner Autentik, Restoran Khas Italia Ini Buka di Surabaya