Harga Mati
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Jumat, 08 April 2022 – 16:26 WIB
jpnn.com - Harga mati artinya harga yang tidak bisa ditawar lagi.
Ini bukan istilah tawar menawar dagang, tetapi lebih dikenal sebagai diksi politik.
NKRI harga mati, menjadi jargon yang sering diteriakkan orang.
Baca Juga:
Sekarang, Fadjroel Rachman meneriakkan ‘Dua Periode Harga Mati’.
Jauh dari Kazhakstan, Fadjroel yang merupakan loyalis Jokowi, dan sekarang duta besar, meneriakkan jargon itu.
Sehari sebelumnya, dalam rapat paripuran kabinet, Jokowi melarang anggota kabinetnya berbicara mengenai penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden.
Kelihatannya Jokowi ingin mengakhiri kegaduhan mengenai masa jabatan tiga periode yang makin berkembang liar.
Namun, reaksi publik beragam.
Munculnya jargon ‘dua periode harga mati’ dari Fadjroel Rachman bukan berarti gerakan tiga periode selesai. Bisa jadi muncul gerakan politik dagang sapi.
BERITA TERKAIT
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI