Harga Mati

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Harga Mati
Fadjroel Rachman. Foto: Ricardo/JPNN.com

Kebijakan pintas model subsidi semacam ini makin sering dilakukan beberapa waktu terakhir. 

Para pengritik Jokowi mengunggah pernyataan lawas Jokowi yang mengatakan tidak suka dengan kebijakan BLT. 

Namun, Jokowi tidak punya banyak pilihan kecuali memberikam BLT untuk menenangkan rakyat.

BLT menjadi kebijakan pintas sekaligus untuk buying time, membeli waktu, supaya kekecewaan publik tidak makin meluas. 

Harapannya, setelah Lebaran kondisi ekonomi bisa membaik dan krisis minyak goreng dapat diatasi, sambil berharap perang Rusia vs Ukraina akan berakhir.

Demontrasi 11 April akan menjadi moment of truth, momen kebenaran, untuk gerakan mahasiswa Indonesia dan untuk pemerintahan Jokowi. 

Gerakan mahasiswa dianggap mati suri selama pemerintahan Jokowi. 

Penerapan NKK/BKK (normalisasi kehidupan kampus/badan koordinasi kemahasiswaan) gaya baru membuat aktivitas demokrasi mahasiswa mampet. 

Munculnya jargon ‘dua periode harga mati’ dari Fadjroel Rachman bukan berarti gerakan tiga periode selesai. Bisa jadi muncul gerakan politik dagang sapi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News