Harga Mati

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Harga Mati
Fadjroel Rachman. Foto: Ricardo/JPNN.com

Campur tangan IMF (Dana Moneter Internasional) yang memberi resep liberalisasi ekonomi bukannya menyelesaikan penyakit, tetapi malah membuat ekonomi Indonesia tambah sekarat.

Demonstrasi mahasiswa bergelombang setiap hari. 

Tuntutan agar Soeharto mengundurkan diri tidak bisa dibendung lagi. 

Dalam kondisi terkepung oleh gerakan mahasiswa, satu per satu orang-orang kepercayaan Soeharto meninggalkannya. 

Soeharto makin terdesak, dan tidak punya pilihan lain selain mengundurkan diri.

Developmentalisme Orde Baru yang dibangun selama tiga dasawarsa ambruk dalam sekejap. 

Legasi yang dibangun atas dasar pembangunan fisik yang mengabaikan pembangunan demokrasi ternyata rapuh seperti kartu domino yang satu per satu  jatuh bertumbangan.

Pemerintahan Jokowi mempunyai pendekatan pembangunan yang mirip dengan developmentalisme Orde Baru. 

Munculnya jargon ‘dua periode harga mati’ dari Fadjroel Rachman bukan berarti gerakan tiga periode selesai. Bisa jadi muncul gerakan politik dagang sapi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News