Harga Mi Instan di Pasar Palembang Naik 3 Kali dalam Seminggu
jpnn.com, PALEMBANG - Pemerintah pusat melalui Menteri Pertanian berencana menaikkan harga mi instan hingga tiga kali lipat.
Kenaikan itu terjadi dampak dari perang Ukraina dan Rusia, menyebabkan mi yang terbuat dari bahan gandum melonjak tinggi.
Gangsang, pedagang di pasar los Perumnas Sako Palembang mengungkapkan kenaikan harga mi instan sudah terjadi tiga minggu terakhir. Namun, belum mencapai hingga tiga kali lipat.
"Benar, harga mi instan di pasar sudah naik, tetapi belum mencapai hingga tiga kali lipat, hanya saja naiknya sudah tiga kali dalam sebulan," ucap dia, Sabtu (13/8).
Harga satu kardus Indomie goreng, dia menambahkan Rp 112.000 dan harga satuannya dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000.
"Semua jenis mi instan naik mulai dari Indomie goreng, Indomie rendang, mi kari ayam, mi kriuk, dan mi lainnya,” tutur dia.
Kenaikan harga mi itu tentu membuat masyarakat mengeluh.
"Pembeli pada mengeluh, bahkan ada yang sempat mengira saya menaikkan harga sendiri, karena rata-rata pembeli mempunyai warung untuk dijual lagi," sebut Gangsang.
Harga mi instan di pasar los Perumnas Sako Palembang naik tiga kali dalam seminggu
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen