Harga Minyak Dunia Anjlok, Begini Respons Pengamat dan Menteri Luhut
Selasa, 10 Maret 2020 – 02:15 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari UGM Fahmy Radhi menyarankan PT Pertamina segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena harga minyak dunia turun drastis sampai di bawah 50 dolar AS per barel setelah OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barrel, tetapi Rusia yang non OPEC menolaknya.
Fahmy menjelaskan tidak bisa dihindari margin Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) pasti turun, bahkan kalau harga minyak dunia terus turun sampai sekitar 30 dolar per barel, K3S harus menanggung kerugian potensial.
Pertamina harus segera menurunkan semua harga BBM, baik yang non-subsidi maupun subsidi.
"Pertamina jangan hanya menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia naik, tapi juga harus menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun," tegas dia.
Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai anjloknya harga minyak dunia harus dicermati baik-baik.
"Tadi saya juga bilang di Istana, harga (minyak) ini kita mesti cermati baik-baik, enggak boleh juga buru-buru karena yang kena bukan Indonesia saja tetapi dunia kena sekarang," kata dia.
Saat ditanya apakah pemerintah perlu menurunkan harga BBM karena harga minyak dunia yang anjlok, Luhut menjawab, "Ya nanti, pelanlah. Baru satu hari kan. Ini kan hanya perkelahian antara Rusia dan Saudi. Jadi enggak boleh buru-buru. Lihat yang begini ini mesti cermat."
Kalau harga minyak dunia terus turun sampai sekitar 30 dolar per barel, K3S harus menanggung kerugian potensial.
BERITA TERKAIT
- Luhut Masuk Pemerintahan Prabowo-Gibran, Dilantik Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain
- Menko Airlangga: Sampai Juni Harga BBM Tak Naik
- Prabowo, Luhut, hingga Wiranto Hadiri Pelantikan AHY di Istana Negara