Harga Minyak Dunia Bikin Produsen Baja Domestik Kelimpungan
Sabtu, 29 September 2018 – 02:52 WIB
”Setelah merger ini, JPRS akan fokus memproduksi pelat baja kecil yang memang spesialisnya, sedangkan pelat baja besar dikerjakan GDST. Jadi, kami bersinergi,” tutur Hadi.
Sementara itu, hingga Maret 2018 GDST berhasil meraih pertumbuhan penjualan 5,6 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Menurut Hadi, pencapaian tersebut dipacu proyek-proyek infrastruktur yang tengah dikebut pemerintah.
Terutama proyek jembatan yang menggunakan banyak pelat baja seperti yang diproduksi GDST.
Contohnya, pembangunan jembatan Papua yang membutuhkan 6.500 ton baja.
”Dari angka tersebut, sekitar 80 persen didapat dari perusahaan kami,” terang Hadi. (car/c10/fal)
PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) terus berupaya menggenjot kinerja di tengah situasi yang tidak stabil.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Menko Airlangga Ungkap Industri Baja Indonesia Diperhitungkan Berbagai Negara di Dunia
- GRP Berhasil Merampungkan Kemitraan Investasi di Bisnis Baja Strukturalnya
- Manfaatkan Fasilitas Ini, Krakatau Steel Berhasil Ekspor 30 Ribu Ton Baja Gulungan ke Italia
- Gunung Raja Paksi Berpartisipasi Dalam Asia Steel Market 2023
- Pengawasan Baja Non-SNI Jadi Langkah Nyata Perlindungan bagi Industri Nasional
- 2.032 Ton Baja Non-SNI Dimusnahkan, Krakatau Steel: Bisa Memberikan Efek Jera