Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah, Perdagangan Terus Bergejolak
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan data persediaan minyak pada Kamis pukul 15.00 GMT. Kedua laporan itu tertunda satu hari oleh libur 4 Juli AS.
Perdagangan bergejolak, dengan kedua patokan minyak mentah naik lebih dari USD 2 per barel di awal sesi karena kekhawatiran pasokan dan turun lebih dari USD 4 per barel pada sesi terendah.
Minyak mentah berjangka sangat fluktuatif selama berbulan-bulan.
Pada Selasa (5/7/2022), WTI jatuh delapan persen sementara Brent jatuh sembilan persen, penurunan USD 10,73 yang merupakan penurunan terbesar ketiga untuk kontrak sejak mulai diperdagangkan pada tahun 1988.
Penurunan terbesarnya adalah USD 16,84 pada Maret.
Analis di bank investasi Goldman Sachs dan UBS mengatakan harga minyak turun karena kekhawatiran resesi.
UBS mengutip berbagai alasan penurunan perdagangan minyak karena sejumlah faktor, salah satunya USD yang lebih kuat dan kekhawatiran pembatasan mobilitas baru di China.
Federal Reserve AS diperkirakan akan terus menaikkan suku bunga, di sisi lain open interest di WTI berjangka turun pekan lalu ke level terendah sejak Mei 2016 karena investor mengurangi aset berisiko.
Harga minyak dunia jatuh sekitar dua persen ke level terendah 12 minggu dalam perdagangan yang bergejolak pada akhir transaksi Rabu (Kamis pagi WIB).
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen