Harga Minyak Dunia Meroket, Ada Kaitannya dengan Permintaan BBM di SPBU

jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
Komoditas energi itu melambung lantaran harga bensin Amerika Serikat (AS) melonjak ke rekor tertinggi.
Di sisi lain, harga minyak dunia dipengaruhi oleh kebijakan Tiongkok yang dinilai siap untuk melonggarkan pembatasan pandemi dan investor khawatir pasokan akan mengetat jika Uni Eropa melarang minyak Rusia.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman pada Juli meningkat USD 4,10 atau 3,8 persen menjadi menetap di USD 111,55 per barel.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman pada Juni bertambah USD 4,36 atau 4,1 persen, menjadi ditutup di USD 110,49 per barel.
Itu adalah penutupan tertinggi untuk WTI sejak 25 Maret sekaligus kenaikan mingguan ketiga berturut-turut, sementara itu, Brent mencatat penurunan mingguan untuk pertama kalinya dalam tiga minggu.
Bensin berjangka AS melonjak ke level tertinggi sepanjang masa setelah stok turun minggu lalu selama enam minggu berturut-turut. Itu mendorong ukuran margin keuntungan pemurnian ke level tertinggi sejak mencapai rekor pada April 2020 ketika WTI berakhir di wilayah negatif.
Direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho Robert Yawger ??mencatat permintaan bensin siap melonjak ketika musim mengemudi musim panas mulai pada liburan akhir pekan Memorial Day AS.
Harga minyak dunia melonjak sekitar empat persen pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB).
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Kejagung Dinilai Tak Tepat Menjadikan Vendor Tersangka Kasus BBM
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025
- Pertamina Resmi Tutup Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025, Suplai BBM-LPG Lancar
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia