Harga Minyak Dunia Rendah, Pemerintah Ditantang Hapus RON 88
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menantang keberanian pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
“Mumpung harga minyak dunia sedang rendah, kami tunggu keberanian pemerintah," kata Yusri, Senin (11/9).
Dia menilai masalah penghapusan premium ini merupakan tantangan bagi pemerintah. "Berani atau tidak pemerintah mengambil sikap?” tegasnya.
Tim Tata Kelola Migas sebelumnya sudah merekomendasikan penghapusan premium pada akhir 2017.
Selain itu, kata Yusri, hal yang harus menjadi pertimbangan pemerintah adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 yang mewajibkan penerapan Euro-4.
Saat ini Indonesia masih berstandar Euro 2 yang diterapkan sejak 2005. "Tahun depan kita sudah masuk Euro-4. Padahal untuk Euro-2 saja, premium tidak memenuhi syarat," ungkap Yusri.
Karena dengan berbagai kondisi itu, Yusri mendesak pemerintah bersikap tegas. Apalagi, sekarang ini Pertamina sudah memproduksi pertalite yang punya kualitas baik dan harga yang terjangkau.
Selain menjadi solusi penghapusan premium, pertalite nantinya juga bisa memperkecil varian BBM di berbagai SPBU. Sebab, selama ini pengusaha SPBU kesulitan karena harus menyediakan banyak dispenser.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman menantang keberanian pemerintah menghapus bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
- Lagi-Lagi Harga Minyak Dunia Jatuh, Terburuk Sepanjang 2 Minggu Terakhir
- Harga Minyak Dunia Turun Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
- Saran Defiyan Cori, Pemerintah Sebaiknya Tidak Turunkan Harga BBM
- Harga BBM Belum Turun, Seperti ini Respons Pertamina
- Pertamina Diminta Menurunkan Harga BBM Mengikuti Tren Minyak Dunia Saat ini
- Harga Minyak Dunia Anjlok, Begini Respons Pengamat dan Menteri Luhut