Harga Minyak Dunia Turun Tajam, Ambyar Diterjang Hawkish The Fed
jpnn.com, JAKARTA - Harga minyak dunia turun tajam pada akhir perdagangan Rabu atau Kami pagi WIB.
Harga minyak berjangka ambyar terbentur risalah hawkish Federal Reserve atau The Fed mendukung USD.
Dilansir dari Antara, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh kebijakan negara-negara konsumen besar yang mengatakan akan melepas minyak dari cadangan untuk melawan pengetatan pasokan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terperosok USD 5,57 atau 5,2 persen, menjadi USD 101,07 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak dunia West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei kehilangan USD 5,73 atau 5,6 persen, menjadi ditutup di USD 96,23 per barel di New York Mercantile Exchange.
Aksi jual mengalami percepatan hingga penutupan, meninggalkan harga acuan Brent dan WTI pada level penutupan terendah sejak 16 Maret.
Negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) sebelumnya mengatakan bakal melepaskan 120 juta barel dari cadangan strategis (SPR) untuk menahan kenaikan harga.
Pelepasan tersebut akan mencakup 60 juta barel dari Amerika Serikat.
Harga minyak dunia ambyar terbentur risalah hawkish Federal Reserve atau The Fed mendukung USD.
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?