Harga Minyak Goreng di Pasar Masih Tinggi, Pedagang Kecewa
jpnn.com, JAKARTA - Pedagang pasar tradisional di Jakarta Selatan mengaku kecewa karena pemerintah memprioritaskan penyaluran minyak goreng murah ke ritel, ketimbang pedagang pasar tradisional.
Salah satu pedagang di pasar Kebayoran Lama, Mang Sandi mengatakan seharusnya pemerintah mendahulukan penyaluran minyak goreng kemasan murah di pasar tradisional.
"Seharusnya pasar tradisional dulu karena menyasar menengah ke bawah," ungkap Mang Sandi, Rabu (19/1).
Sandi mengaku mengikuti aturan pemerintah dan tetap mematok harga minyak goreng di harga Rp 21 ribu per liter.
"Kami masih mengikuti harga beli," tutur dia.
Salah satu pedagang agen, Rizal juga mengatakan sejak pagi banyak pembeli yang bertanya harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.
"Kami bisa apa, tetep jual Rp 20 ribu per liter," ungkap Rizal.
Sementara itu, Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi pada awal pelaksanaan penyediaan minyak goreng dengan satu harga akan dilakukan melalui ritel modern, yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dan untuk pasar tradisional diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penyesuaian.(mcr28/jpnn)
Pedagang pasar tradisional di Jakarta Selatan mengaku kecewa karena pemerintah memprioritaskan penyaluran minyak goreng murah ke ritel ketimbang pedagang pasar tradisional.
Redaktur : Yessy
Reporter : Wenti Ayu
- Seusai Minyak Goreng, Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Naik
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Mendag Klaim Harga Minyakita Bakal Turun Pekan Ini
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri