Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Pakar Soroti Kesalahan Mendag
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan M Lutfi belum berhasil mengatasi masalah lonjakan harga minyak goreng. Harga eceran tertinggi (HET) yang dijanjikan pemerintah nyatanya hampir tak terlihat di level pengecer.
"Sekarang malah saling tuding antara produsen dan retailer soal stok. Jadi belum bisa diatasi. Harga masih bertahan di atas Rp 18.900 untuk wilayah Jakarta dan Rp 25.750 untuk wilayah Gorontalo, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis," ujar pengamat ekonomi, Bhima Yudistira saat dihubungi, Selasa (8/2).
Terpisah, pengamat ekonomi dari Core Piter Abdullah menilai masalahnya ada pada persiapan yang minim.
"Niat baiknya bagus menetapkan harga tertinggu Rp 14.000, tapi kan masyarakat butuhnya bukan hanya ditetapkan, tapi bagaimana di lapangannya. Harga Rp 14.000 tapi barangnya nggak ada ya gimana?" tanya Piter, saat dihubungi Selasa (8/2).
Piter berpendapat penetapan harga eceran tertinggi butuh persiapan. Pemerintah harus bisa menguasai distribusinya.
"Karena potensi untuk penyimpangan-penyimpangan pasti banyak terjadi. Akan ada penumpukan, penyelundupan itu akan banyak. Karena pengusaha akan mencari keuntungan yang lebih besar. Jadi selama pemerintah tidak menguasi distribusinya ini kondisinya akan terus terjadi," papar Piter.
Persoalan distribusi menurut Piter adalah hal utama yang harus diawasi ketat.
"Bahkan kalau perlu pemerintah turun tangan langsung dalam distribusinya. Kalau hanya mengatakan harganya Rp 14.000 tapi distribusinya dipegang oleh pengusaha, ya yang akan terjadi seperti sekarang ini," imbuhnya
Hal itu dinilai Piter memungkinkan saja secara hukum, karena pemerintah bisa membuat regulasinya.
Bagaikan hewan langka, minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) seperti yang dijanjikan Mendag M Lutfi sangat sulit ditemukan di pasar
- Harga Minyakita Tak Naik di Semua Daerah, Ah Masa?
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- KPPU Sebut RPM Cegah Persaingan Usaha Tak Sehat
- Bulog Tak Akan Ubah HET Beras, Ini Alasannya
- Pemkot Palangka Raya Temukan Pangkalan yang Menjual Elpiji 3 Kg di Atas HET
- Kunjungi Pasar Bahu di Manado, Wamendag Jerry: Ketersediaan Bapok Lancar