Harga Minyak Goreng Pakai Mekanisme Pasar, PKS: Pemerintah Kalah
Berdasarkan data Komisi Pengawasan dan Persaingan Usaha (KPPU) pasar migor Dari hulu ke hilir, termasuk terintegrasi ekspor, dominan dikuasai hanya oleh empat produsen.
"Mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk mengatur produksi dan harga minyak goreng hari ini dalam pasar yang bersifat oligopolistik. Karenanya mana sudi mereka diganggu," kata Mulyanto.
Mulyanto indikasi itu terlihat nyayta karena harga CPO sedang bagus-bagusnya, menembus angka USD 2.000 per ton.
Penerimaan ekspor Indonesia 2021 atas CPO sebesar USD 28.5 miliar naik 55 persen dibanding 2020 yang hanya USD 18.4 milyar.
Padahal secara volume tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
"Jadi jangan heran kalau para pengusaha ini menikmati durian runtuh windfall profit yang membuatnya semakin kaya," ungkapnya.
Dia meminta pemerintah harus berani menata niaga minyak goreng, agar menguntungkan masyarakat dengan harga yang terjangkau.
Salah satunya dengan merubah struktur pasar oligopolistik tersebut dengan mencabut regulasi yang menghambat serta memberi insentif bagi tumbuhnya pelaku usaha baru di industri minyak goreng ini.
PKS menyebut pemerintah kalah dengan tekanan pengusaha karena menyerahkan harga minyak goreng ke mekanisme pasar.
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri