Harga Minyak Goreng Selangit, Omzet Pedagang Mi Ayam Anjlok ke Titik Terendah
jpnn.com, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng yang disusul oleh melejitnya harga yang menghantam ekonomi mikro.
Para pedagang kecil menjerit karena harga bahan pokok naik. Di satu sisi, mereka berpikir dua kali untuk menaikkan harga jual produknya di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.
Menuk, karyawan Mi Ayam Kota mengungkapkan sejak kelangkaan minyak terjadi dampaknya sangat dirasakan pedagang.
Dia menuturkan untuk membuat mi ayam, mereka butuh sekitar 100 liter minyak goreng per hari.
Menuk menyebut 50 liter untuk bumbu ayamnya. Selebihnya lagi untuk menggoreng kerupuk pangsit.
Nah, karena minyak langka, kata Mbak Menuk, sapaan akrabnya, mereka terpaksa meniadakan kerupuk pangsit.
Biasanya Mi Ayam Kota sajiannya terdiri satu mangkuk mi plus toping ayam, satu mangkuk kuah, satu mangkuk kerupuk pangsit.
"Ya, sejak minyak langka terpaksa jadi 2 mangkuk saja. Pangsitnya enggak dikasih lagi," terang Mba Menuk kepada JPNN.com, Minggu (20/3).
Harga minyak goreng melangit membuat pedagang kecil menjerit, bahkan omzet pedagang mi ayam anjlok di titik terendah
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi