Harga Minyak Goreng Selangit, Omzet Pedagang Mi Ayam Anjlok ke Titik Terendah

jpnn.com, JAKARTA - Kelangkaan minyak goreng yang disusul oleh melejitnya harga yang menghantam ekonomi mikro.
Para pedagang kecil menjerit karena harga bahan pokok naik. Di satu sisi, mereka berpikir dua kali untuk menaikkan harga jual produknya di tengah situasi ekonomi yang belum stabil.
Menuk, karyawan Mi Ayam Kota mengungkapkan sejak kelangkaan minyak terjadi dampaknya sangat dirasakan pedagang.
Dia menuturkan untuk membuat mi ayam, mereka butuh sekitar 100 liter minyak goreng per hari.
Menuk menyebut 50 liter untuk bumbu ayamnya. Selebihnya lagi untuk menggoreng kerupuk pangsit.
Nah, karena minyak langka, kata Mbak Menuk, sapaan akrabnya, mereka terpaksa meniadakan kerupuk pangsit.
Biasanya Mi Ayam Kota sajiannya terdiri satu mangkuk mi plus toping ayam, satu mangkuk kuah, satu mangkuk kerupuk pangsit.
"Ya, sejak minyak langka terpaksa jadi 2 mangkuk saja. Pangsitnya enggak dikasih lagi," terang Mba Menuk kepada JPNN.com, Minggu (20/3).
Harga minyak goreng melangit membuat pedagang kecil menjerit, bahkan omzet pedagang mi ayam anjlok di titik terendah
- Ekonom Mewanti-Wanti, Pengelolaan Danantara Jangan jadi Bola Panas
- Go Global! UMKM Binaan Pertamina Sukses Ekspor Perdana Madu dan Teh ke Filipina
- TKDN Mitsubishi Xforce Mencapai 80 Persen, Menteri: Ini Mendukung UMKM
- KADIN Indonesia Apresiasi Investasi Prancis dalam Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
- Aplikasi hi by hibank, Solusi Digitalisasi UMKM dalam Satu Genggaman
- Peneliti TRI: Penataan Distribusi LPG Merupakan Langkah Strategis