Harga Minyak Jatuh ke USD 93
Fundamental Ekonomi Kuat, Menkeu Minta Tak Panik
Selasa, 16 September 2008 – 12:25 WIB
Sri Mulyani juga meminta agar para analis dan pelaku pasar tidak memberikan pernyataan yang bisa menimbulkan kepanikan. ’’Saya minta pada analis kalau membuat kuotasi berdasar suatu basis. Sebab, kalau ekonomi rusak, kita semua malah rugi,’’ ujarnya.
Baca Juga:
Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah tidak disebabkan oleh fundamental dalam negeri, namun lebih karena faktor global. Investor yang mulai panik akan beralih ke aset dolar yang dianggap paling aman. ’’Jadi, fenomenanya masih strong dollar. Itu memang tidak bisa kita lawan,’’ tegasnya.
BI, kata dia, tidak akan menargetkan nilai tukar rupiah di satu level tertentu. Bank sentral hanya berusaha agar fluktuasi tidak terlalu besar. ’’Sebab, fluktuasi yang terlalu besar bisa menurunkan kepercayaan para pelaku pasar,’’ jelasnya. Hartadi melanjutkan, dari waktu ke waktu, BI akan masuk ke pasar.
Analis PT Bhakti Capital Budi Ruseno menuturkan, indeks terseret kebijakan uang ketat secara global. ’’Bangkrutnya Lehman Brothers memberi penguatan ke investor bahwa mengoleksi portofolio di pasar keuangan saat ini kurang tepat,’’ ujar ketua Asosiasi Analis Indonesia itu.
JAKARTA – Sektor finansial di ambang kehancuran. Terseret oleh krisis keuangan global, bursa saham dan pasar uang berada di titik paling mengkhawatirkan.
BERITA TERKAIT
- Menjelang Munas DEKOPIN, Siapa yang Layak Memimpin?
- Perluas Layanan, ACC Buka Kantor Cabang Syariah di Gorontalo
- BTN Gelar Ajang Kompetisi Housingpreneur, Total Hadiah Rp 1 Miliar
- Catat, Ini Soft Skill Utama Agar Siap Bersaing di Era Digital
- Peternak Minta Presiden Buatkan Perpres untuk Industri Wajib Serap Susu dari Produsen Lokal
- 5 Langkah Melindungi Data Pribadi saat Transaksi Digital