Harga Minyak Murah Hanya Sementara

Sehingga, ke depan, supply minyak dunia dari shale oil akan turun. "Kalau supply sudah turun, harga pasti naik," ucapnya.
Maizar memprediksi, rata-rata harga minyak sepanjang tahun ini akan kembali naik ke kisaran USD 70 per barel. Alasannya, karena harga USD 50 per barel sudah berada di bawah harga pokok produksi minyak beberapa anggota OPEC. Karena itu, OPEC dipastikan tidak ingin rugi dan berpotensi mengurangi produksi untuk menaikkan harga.
"Juni nanti, OPEC akan sidang lagi. Kalau saat itu harga masih rendah, besar kemungkinan mereka akan memangkas produksi," jelasnya.
Harga tersebut, lanjut dia, berpotensi untuk merangkak naik di 2016. Seiring membaiknya perekonomian dunia, permintaan minyak akan kembali naik, sehingga harga minyak diperkirakan bergerak ke kisaran USD 75 - 80 per barel.
"Konsekuensinya bagi Indonesia, harga BBM yang dipatok berdasar harga pasar bisa naik lagi lebih tinggi, apalagi jika rupiah kembali melemah," katanya.
Sebagai gambaran, di harga minyak sekitar USD 60 per barel, harga keekonomian premium sebesar Rp 7.600 per liter. Jika harga minyak naik di atas USD 70 per barel, maka harga keekonomian premium bisa menembus Rp 9.000 per liter.
Demikian pula harga keekonomian solar yang bisa mencapai 9.500 per liter, sehingga dengan subsidi 1.000 per liter, harga solar ke konsumen bisa naik menjadi 8.500 per liter. (owi)
JAKARTA - Monitoring pergerakan harga minyak dunia kini sangat penting. Sebab, harga minyak lah yang kini menjadi variabel utama penentu naik turunnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Iwan Sunito Siap Dukung Program 3 Juta Rumah Lewat Kolaborasi Swasta
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Dirut Bank DKI Jamin Dana Nasabah Aman dan Non-tunai KJP Plus Tetap Lancar
- Harga Emas Antam Hari Ini 20 April 2025, UBS dan Galeri24 Sama Saja
- Transaksi Tabungan Emas Pegadaian Diproyeksikan Naik 10 Kali Lipat pada Akhir April
- 165.466 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek saat Libur Panjang