Harga Minyak Naik Didorong Harapan Penurunan Produksi OPEC+
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan minyak pada kuartal pertama akan turun untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, sebelum naik mulai kuartal kedua. Badan ini memangkas proyeksi pertumbuhan global setahun penuh menjadi 825.000 barel per hari.
"(Perlu) dicatat bahwa proyeksi ini untuk saat ini mengasumsikan pemulihan bentuk V dalam permintaan minyak, dengan sebagian besar penurunan terkonsentrasi pada kuartal pertama 2020," ungkap analis BNP Paribas Harry Tchilinguirian mengatakan kepada Reuters Global Oil Forum.
Brent dan WTI telah jatuh lebih dari 20 persen dari puncaknya pada Januari karena wabah penyakit.
"Semua fundamental pada dasarnya negatif dan bahkan ekuitas lebih rendah dan minyak mentah di sisi lain terus merosot," kata Bob Yawger, direktur berjangka di Mizuho di New York.
"Anda bisa berpendapat bahwa mungkin angka permintaan itu tidak seburuk yang dipikirkan pasar."
Ekspektasi permintaan bahan bakar yang lebih rendah telah menggeser struktur pasar untuk Brent dan WTI menjadi sebuah contango -- di mana harga cepat lebih rendah daripada yang akan datang kemudian. (ant/jpnn)
Harga minyak naik pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor mengharapkan OPEC +, akan kembali memotong produksi.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik Per 2 Agustus, Pertamax Tetap
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain
- Menteri Erick Thohir Minta BUMN Antisipasi Dampak Gejolak Ekonomi & Geopolitik Global