Harga Minyak, Pemerintah Harus Realistis
jpnn.com - Ketua Kadin, MS Hidayat menyatakan acuan harga minyak yang telah ditetapkan pemerintah terlalu optimis. Menurutnya, fluktuasi harga minyak dunia yang tidak bias diperkirakan saat ini bias menjadi ancaman bagi APBN pemerintah pada 2099 mendatang.
“Menurut saya, harga minya realistis yang sebaiknya digunakan dalam RAPBN yakni berkisa pada angka US$ 102 per barel. Jangan sampai pemerintahan berikutnya menerima dampak dari acuan harga minyak yang ditetapkan pada RAPBN saat ini,” jelas Hidayat.
Meski demikan, Hidayat menilai RAPBN 2009 yang disusun pemerintah sudah cukup realistis. Meskipun ia menyayangkan alokasi dana infrastruktur yang masih sekitar 3%, namun ia memaklumi karena adanya desakan untuk meningkatkan dana pendidikan.
“Saya juga berharap pemerintah benar-benar merealisasikan reformasi birokrasi sehingga bisa memangkas pungutan-pungutan liar di proses birokrasi selama ini.Pungutan-pungutan liar tersebut memang menjadi beban bagi pengusaha yang membuat high cost sampai 15%,” tegasnya.(wid)
JAKARTA-Pemerintah telah membuat acuan harga minyak untuk RAPBN sebesar US$ 100 dolar. Hal tersebut langsung ditanggapi pesimis oleh kalangan pengusaha
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- PT Marwi Indonesia Industrial Resmi Kantongi Izin Fasilitas Kawasan Berikat, Ini Harapannya
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis