Harga Minyak Turun Drastis
Rekor Terbesar Dalam Satu Pekan
Minggu, 20 Juli 2008 – 08:33 WIB
![Harga Minyak Turun Drastis](https://cloud.jpnn.com/photo/uploads/berita/dir20072008/img2007200852521.jpg)
Display harga minyak di sebuah pom bensin di California, AS. Harga minyak dunia bisa turun juga. Foto: AFP
JAKARTA – Setelah membuat pemerintah dan industri seluruh dunia menjerit-jerit, harga minyak dunia mulai mengendurkan tekanannya. Pada penutupan perdagangan pekan lalu (19/7), sumber energi yang menjadi buruan banyak negara itu turun harga hingga USD 128 per barel. Padahal, pekan sebelumnya menembus USD 147 per barel. Ini adalah penurunan harga terbesar si emas hitam yang pernah terjadi. Pengamat perminyakan Kurtubi menyatakan, penurunan harga minyak itu mencerminkan adanya aksi ambil untung (profit taking) di kalangan investor. ’’Ada kekhawatiran perekonomian dunia akan melambat. Itu akan berpengaruh pada permintaan minyak. Para pemainnya sudah merasa mendapat untung banyak, sehingga mereka melakukan profit taking,’’ jelasnya. Faktor fundamental permintaan minyak mentah yang masih kuat itulah yang akan membuat harga minyak masih bisa terkerek naik. ’’Apalagi jika didukung faktor geopolitik yang membuat penawaran minyak tersendat,’’ ujarnya.
Namun, dia mengingatkan bahwa penurunan harga minyak itu hanya sementara. ’’Ada sejumlah faktor geopolitik yang akan membuat harga minyak kembali naik,’’ ujarnya.
Selain faktor tersebut, Kurtubi menilai faktor fundamental minyak masih cukup kuat. ’’Konsumsi minyak dunia secara riil terus meningkat, meski di AS ada kecenderungan menurun. Itu membuat minyak masih menjadi komoditas berfundamental sangat baik untuk investasi,’’ tegasnya.
Meski perekonomian AS terancam melambat, kata dia, permintaan minyak masih akan tertopang oleh geliat pertumbuhan Tiongkok dan India. ’’Karena itu, saya bilang penurunan (harga) ini hanya sementara,’’ katanya.
Kurtubi menegaskan, secara riil, konsumsi minyak dunia memang naik. ’’Tiongkok dan India misalnya, pemakaian kendaraan terus naik, sehingga ada tambahan permintaan,’’ jelasnya.
Baca Juga:
Berbeda dari Kurtubi, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto mengungkapkan, permintaan minyak dunia secara riil tidak naik. Sebab, perdagangan minyak sudah sangat mirip perdagangan saham. ’’Selama ini nggak benar dikatakan negara-negara besar bahwa permintaan minyak meningkat. Yang meningkat hanya permintaan surat-surat berharganya. Tidak meningkat secara fisik,’’ tegasnya.
JAKARTA – Setelah membuat pemerintah dan industri seluruh dunia menjerit-jerit, harga minyak dunia mulai mengendurkan tekanannya. Pada penutupan
BERITA TERKAIT
- Implementasikan ESG, Telkom Beri Bantuan Sanitasi Air Bersih ke 232 Lokasi di Indonesia
- Tinjau ke Lapangan, Komisi XII DPR Pastikan Distribusi LPG 3 Kg Lancar Hingga ke Sub Pangkalan
- Bea Cukai Beri Asistensi Perusahaan Berstatus AEO Agar Optimalkan Fasilitas Kepabeanan
- Pelindo Terminal Petikemas Catat Arus Kontainer Ekspor Tumbuh 10,58 Persen di 2024
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko
- Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Ajak Seluruh Pihak Fokus pada Rakyat