Harga Minyak Turun, PGN Raih Laba Bersih Rp 4 Triliun

jpnn.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 304 juta atau Rp 4,04 triliun sepanjang tahun lalu.
Padahal, beberapa perusahaan migas mengalami kesulitan seiring penurunan harga minyak dunia dan fluktuasi nilai tukar.
Sekretaris Perusahaan PGN Heri Yusup menyatakan, perseroan mencatatkan kinerja yang baik meski menghadapi tantangan sepanjang 2016.
’’Kami melakukan berbagai upaya yang diperlukan sehingga mampu mencetak laba di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami perlambatan,’’ jelasnya di Jakarta, Jumat (17/3).
Sepanjang tahun lalu, perusahaan dengan kode emiten PGAS tersebut membukukan pendapatan bersih USD 2,93 miliar.
Sedangkan laba operasi USD 444 juta. Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar USD 807 juta.
Selama periode Januari–Desember 2016, PGN menyalurkan gas bumi 1.599 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Angka itu naik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1.591 mmscfd.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 304 juta atau Rp 4,04 triliun sepanjang tahun lalu.
- Januari 2025, Laba Bersih BNI Tumbuh Capai Rp1,63 triliun
- Staf Anggota DPR Hafisz Thohir Mangkir dari Panggilan KPK
- Diperiksa KPK dalam Kasus Korupsi PGN, Rini Soemarno Banyak Lupa
- BSI Cetak Laba Bersih Rp 7,01 Triliun di 2024, Tumbuh 22,83% Secara Tahunan
- PGN Dukung SMPN 34 Depok Menjadi Sekolah Energi Berdikari
- Mantap! Moody’s Menaikkan Rating PGN Menjadi Baa2, Ini Artinya