Harga Minyak Turun Seiring Peningkatan Penyebaran Virus Corona
jpnn.com - Harga minyak merosot 2 persen ke posisi terendah di perdagangan Asia, pada Senin (27/1) pagi, karena meningkatnya jumlah penyebaran virus corona dan penutupan kota.
Imbasnya, memperdalam kekhawatiran tentang permintaan minyak mentah, bahkan ketika menteri energi Arab Saudi berusaha untuk menenangkan pasar.
Minyak mentah berjangka Brent turun 1,12 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi diperdagangkan di 59,57 dolar AS per barel pada pukul 01.13 GMT (08.13 WIB), setelah sebelumnya turun menjadi 58,68 dolar AS, terendah sejak akhir Oktober.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 1,14 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi diperdagangkan pada 53,05 dolar AS per barel, setelah semua turun ke 52,15 dolar AS, terendah sejak awal Oktober.
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman Al-Saud, mengatakan pada Senin bahwa ia mengawasi perkembangan di Tiongkok dan mengatakan ia merasa yakin bahwa virus baru akan teratasi.
"Pasar sedang, terutama didorong oleh faktor psikologis dan harapan yang sangat negatif diadopsi oleh beberapa pelaku pasar meskipun dampaknya sangat terbatas pada permintaan minyak global," katanya.
Dengan kemampuan virus korona untuk menyebar semakin kuat, sebagian besar pasar keuangan terpukul, meskipun banyak yang ditutup di Asia karena liburan Tahun Baru Imlek. (antara/jpnn)
Harga minyak merosot 2 persen ke posisi terendah di perdagangan Asia, Senin, karena meningkatnya jumlah penyebaran virus corona dan penutupan kota.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Mendag Buka-bukaan Penyebab Kenaikan Harga Minyakita
- Pentingnya Pelatihan BOSIET Bagi Pekerja Lepas Pantai
- Harga BBM Nonsubsidi Pertamina Naik Per 2 Agustus, Pertamax Tetap
- Peneliti INDEF: Harga Pertamax Series Sudah Saatnya Dinaikkan
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain