Harga Pertamax Dekati Premium

Akan Turun Lagi jika Rupiah Menguat

Harga Pertamax Dekati Premium
TURUN: Pengendara sepeda motor membeli pertamax di SPBU Pasar Baru, Jakarta, Sabtu (22/11). Foto: Fedrik Tarigan/ Jawa Pos

Penurunan bisa semakin signifikan seandainya didukung penguatan nilai tukar rupiah. Sayang, saat ini nilai tukar rupiah masih tertahan di level Rp 12.100-an per USD.

”Patokannya kan memang dua komponen itu saja yang akan memengaruhi harga pertamax. Yaitu, harga minyak internasional dan kurs,” tambahnya.

Meski Ali mengaku sudah memberikan instruksi secara serempak ke seluruh SPBU, faktanya, sampai kemarin sore masih ada SPBU nakal yang tidak menurunkan harga jual pertamax.

Salah satu SPBU di Tanjung Priok, Jakarta Utara, misalnya, masih memberlakukan harga Rp 10.200 per liter sampai kemarin petang sampai akhirnya mengganti harga baru setelah Jawa Pos sempat menyinggung soal adanya penurunan harga itu.

Salah seorang karyawan SPBU langsung menelepon atasannya. Sesaat kemudian, setelah menutup telepon, dia men-setting komputer yang mengatur perubahan harga itu dan akhirnya memberlakukan harga baru. ”Oh iya ternyata harganya berubah,” ucap karyawan itu.

PT Shell Indonesia juga melakukan koreksi harga untuk semua produknya di seluruh SPBU Shell mulai pukul 16.00 WIB kemarin.

Di Jabodetabek, shell super turun Rp 250 menjadi Rp 9.950 per liter. Produk V power turun Rp 250 menjadi Rp 11.450 dan diesel turun Rp 250 menjadi Rp 11.550.

Sementara di Bandung, shell super turun Rp 200 menjadi Rp 10.300, V power turun Rp 200 menjadi Rp 11.800, dan diesel turun Rp 200 menjadi Rp 11.900.

JAKARTA – Selisih harga BBM nonsubsidi jenis pertamax (oktan 92) dengan BBM bersubsidi jenis premium (oktan 88) kian dekat. Tren harga minyak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News