Harga Pertamax Naik, Komisi VI: Menjaga Potensi Pemasukan Negara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi VI DPR Faisol Riza menyikapi positif upaya Pertamina dalam melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax.
Menurut Faisol, penyesuaian tersebut diharapkan semakin meningkatkan kesehatan keuangan BUMN Pertamina.
Selain itu, dengan menaikkan harga Pertamax, diharapkan bisa semakin mendongkrak laba Pertamina sekaligus menjaga potensi pemasukan negara.
”Selama lima bulan Pertamina menjual Pertamax di bawah harga keekonomian, tentu berdampak terhadap keuangan perusahaan. Makanya, dengan disesuaikannya harga Pertamax, diharapkan bisa meningkatkan kesehatan finansial Pertamina. Diharapkan, profitabilitas semakin meningkat, sekaligus menjaga potensi pemasukan kepada negara,” ujar Faisol.
Dia menilai upaya Pertamina menahan harga Pertamax sejak Maret 2024, bukan tanpa risiko.
Dari sisi keuangan, misalnya, dengan menjual harga Pertamax di bawah harga keekonomian selama lima bulan, tentu memiliki dampak tidak sedikit.
”Namun hal itu dilakukan juga oleh Pertamina demi menjaga daya beli sekaligus stabilitas ekonomi nasional,” lanjutnya.
Terlebih, SPBU swasta sudah berkali-kali melakukan kenaikan harga BBM, termasuk RON 92.
Dengan menaikkan harga Pertamax, Pertamina juga berperan dalam menjaga persaingan yang sehat dengan Badan Usaha lain, seperti Shell, Vivo, dan BP AKR.
- Pertamina Patra Niaga Gelar Santunan Berbagi Cinta dan Doa untuk Anak-anak Yatim
- Dirut Pertamina Pastikan Pasokan Energi Area Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Aman
- Terima Kunjungan 2 Pimpinan Perusahaan Migas Kelas Dunia, Eddy Soeparno Bilang Begini
- Mudik Gratis Pertamina 2025 Disambut Antusias, Pulang Kampung dengan Hemat dan Selamat
- Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan Satgas Ramadan Idulfitri Pertamina 2025
- Mudik Gratis Bareng Pertamina 2025: Berangkatkan 5 Ribu Pemudik ke 23 Kota