Harga Pertamax Naik, Komisi VI: Menjaga Potensi Pemasukan Negara
Selain itu, harga minyak dunia juga masih berfluktuatif dan nilai tukar mata uang dalam negeri yang terus melemah, pada kisaran Rp16.000 per dolar AS.
”Kalau Pertamax tidak dinaikkan, tentu berbahaya buat kesehatan finansial BUMN,” terangnya.
Oleh karena itu, Faisol berpendapat, Pertamina juga perlu melakuan upaya untuk menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Apalagi, sebagai BUMN, Pertamina juga diwajibkan mencari untung.
”Makanya, saya sebagai wakil rakyat menilai, upaya Pertamina menaikkan Pertamax, sudah tepat. Apalagi, harga yang disesuaikan juga masih paling rendah dibandingkan Badan Usaha lain,” imbuhnya.
Di samping itu, dengan menaikkan harga Pertamax, Pertamina juga berperan dalam menjaga persaingan yang sehat dengan Badan Usaha lain, seperti Shell, Vivo, dan BP AKR.
Dengan penyesuaian tersebut harga BBM RON 92 dibanderol Rp13.700/liter.
Harga tersebut masih lebih murah dibandingkan harga BBM sejenis Badan Usaha lain, Revvo 92 dari Vivo misalnya, dijual Rp14.320/liter dan Super dari Shell Rp14.520/liter.
Termasuk BP 92 (BP AKR) yang dijual Rp13.850/liter.(chi/jpnn)
Dengan menaikkan harga Pertamax, Pertamina juga berperan dalam menjaga persaingan yang sehat dengan Badan Usaha lain, seperti Shell, Vivo, dan BP AKR.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Pertamina UMK Academy Raih Penghargaan Marketeers Editor’s Choice Award 2024
- Ubah Sampah jadi Produk Bernilai, Program TJSL Pertamina Dipuji Ibu Negara Iriana Jokowi
- Korban Kebakaran Depo Plumpang Menang Gugatan, Dapat Ganti Rugi Rp 23,1 M
- Rayakan HUT ke-55 Tahun dengan Berbagai Pencapaian, PTK Berkomitmen Pada Bisnis Berkelanjutan
- PCC 135 Sabet Platinum Best Agent, Alifia & Fajri: Pelanggan adalah Sahabat
- Pertamina dan Vale Indonesia Bersinergi, Dorong Dekarbonisasi Capai NZE